Mengelola Taman Bacaan

Oleh: Afiatur Rizkiyah

Resume ke-30

Gelombang: 24

Tanggal: 25 Maret 2022

Tema: Mengelola Taman Bacaan

Narasumber: Bambang Purwanto, S.Kom.,Gr.

Moderator: Rosminiyati


Malam ini, malam terakhir bagi kita. Untuk mencurahkan rasa rindu di dada.
Ups. Lagu Sang Rhoma Irama benar-benar terasa syahdu. Menemani malam terakhir Pelatihan Belajar Menulis PGRI kali ini. Namun lagu tersebut tak menyurutkan langkahku untuk menuntaskan pembelajaran berharga malam ini. 

Sebagaimana terpampang dalam flyer, kali ini Ibu Rosminiyati kembali hadir, membersamai Narasumber keren, Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.,Gr. yang lebih beken dipanggil sebagai Mr. Bams atau Ayah Salwa
Beliau akan memaparkan materi tentang bagaimana Mengelola Taman Bacaan.

Mr. Bams memperkenalkan TBM yang diasuhnya. Nama TBM beliau adalah TBM AS Lebakwangi. Awal berdiri tanggal 5 Oktober 2011 dengan nama TBM Ayah Salwa. Nama Ayah Salwa digunakan sebagai nama TBM, dengan alasan menggunakan nama panggung kalau sedang mendongeng. Walau akhirnya di tahun 2012 TBM Ayah Salwa diganti dengan nama TBM AS Lebakwangi.

TBM AS Lebakwangi saat berdiri masih bergabung dengan rumah Mr. Bams. Rumah mungil berukuran 21 meter peregi. Rumah yang terdiri dari Ayah Salwa, Ibu Salwa dan Salwa anak semata wayang. TBM AS Lebakwangi hadir karena kepedulian kepada anak-anak. Ayah Salwa sang pendongeng, merasa perlu mengajak anak-anak untuk senang membaca. Awal berdiri tidaklah mudah. Tantangan dari pasangan pun menjadi tantangan pertama yang harus dinegosiasi. Memberikan penjelasan kepada pasangan itu pun butuh perjuangan alias senyuman manis. 

Mr. Bams mengawali dengan mengumpulkan buku-buku yang dimilikinya dalam sebuah box, hingga ada sekitar 200 buku. Mr. Bams memilih tanggal yang sekiranya baik, maka lahirlah TBM Ayah Salwa pada tanggal 5 Oktober 2011. Berarti sekarang umumnya sudah masuk 10 tahun.

Awalnya, Mr. Bams, yang juga dikenal sebagai Mario Teduh, menyiapkan sebuah rak, dengan 3 trap. Rak pertama berisi koran dengan buku pengunjung. Rak kedua tempat menyimpan 20 buku cerita anak-anak. Rak ketiga untuk menyimpan majalah bobo sebanyak 20 buah. Rak tersebut disimpan di teras. Rumah Mr. Bams yang tanpa pagar membuat anak-anak sangat mudah menjamah buku yang disimpan di teras. 

Perjuangan membangun TBM juga dilakukan dengan cara pendekatan kepada tetangga, Ketua RT dan Ketua RW. Walau saat itu Mr. Bams sedang menjabat sebagai Ketua RT, namun kini sih sedang menjabat Ketua RW 13 Lebakwangi Asri Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung.

Alamat Lengkap TBM AS Lebakwangi adalah Perumahan Lebakwangi Asri D4 No 18 RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung Provinsi Jawa Barat.

TBM AS Lebakwangi dalam menjalani kegiatannya memanfaatkan facebook. Posting kegiatan-kegiatan yang dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Kegiatan awal memang tidaklah langsung mengajak anak-anak membaca. Cara perdana adalah dengan mengadakan Dongeng Ayah Salwa. Ternyata anak-anak senang mendengarkan dongeng. Buku-buku kami keluarkan dan digelar di meja yang telah disiapkan. Anak-anak berkumpul dan mendengarkan dongeng.

Selain facebook, TBM AS Lebakwangi juga memiliki blog, yang bisa dikunjungi di sini.




Tampilan TBM AS Lebakwangi di google.

Menurut Mr. Bams, suatu keberuntungan tersendiri tinggal di Kabupaten Bandung. Banyak pegiat literasi yang lebih dulu bergerak dibidang literasi. Mereka tidaklah memikirkan biaya, militansinya sangat terasa. Sebut saja TBM Arjasari dan Sudut Baca Soreang.

Dalam mengelola TBM AS Lebakwangi, Mr. Bams mencari pengelola yang sanggup menunggu. Bahkan TBM ini memiliki 5 generasi yang pernah menjadi pengelola harian, yang diberikan insentif. Mulai dari 100 ribu hingga yang terakhir 500 ribu. Dari mana uangnya? Awal dari pribadi, sampai akhirnya mendapatkan donatur yang peduli dan melihat kegiatan di Facebook.

Apa sih keutungan membuat TBM? TBM bagi keluarga Mr. Bams adalah tempat pengabdian. Tempat belajar untuk ikhlas, sabar dan senang dengan anak-anak. TBM tidaklah seseram Perpustkaan yang harus hening. Coba bayangkan anak-anak dengan riang membaca dengan bersahutan. Mereka tidak merasa terganggu. Bayangkan saat kita di perpusakaan sekolah misalnya, baru ngobrol sebentarnya saja langsung orang yang terdekat akan menatap tajam sembari sedikit mengeluarkan mata. Ups.

Interaksi dengan TBM lain membuat jaringan TBM menjadi kuat. Silaturahmi pegiat literasi memudahkan untuk saling menguatkan. Ini kegiatan benar-benar sosial, nggak ada duitnya. Untungnya adalah kebahagiaan yang bisa melihat anak-anak membaca buku, pinjam buku, cerita bersama, belajar komputer, belajar internet, belajar bernyanyi, membuat puisi, dan banyak kegiatan lainnya.

Tahun 2013 Mr. Bams diberikan amanah sebagai Bupati, tepatnya Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bandung. Mendapatkan amanah sebagai Ketua FTBM Kab Bandung periode 2013-2017. Menjadi ketua sebuah organisasi pun tidaklah mudah, tidak dapat biaya operasional. Untuk roda organsasi tetap berjalan, harus membangun kemitraan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan (saat itu di Kab Bandung, adalah BAPAPSI masih berupa Badan belum Dinas).

Prestasi yang diraih dalam pengelolaan TBM AS Lebakwangi adalah :
1. Terpilih sebagai Ketua Forum TBM Kab Bandung periode 2013-2017
2. Juara ke 1 TBM se Kab Bandung tahun 2013
3. Juara ke 2 TBM se Provinsi Jawa Barat tahun 2013
4. Juara ke 1 TBM se Kab. Bandang tahun 2014
5. Juara ke 1 TBM se Provinsi Jawa barat tahun 2014
6. Anugerah Sabilulungan Award tahun 2018 dari Bupati Kab. Bandung
7. Juara ke 1 TBM Teladan se Kabupaten Bandung 2019





Piagam Bukti Prestasi

Tahun 2012, setahun sejak TBM AS Lebakwangi berdiri, Mr. Bams mendapatkan kejutan. Rizki yang tak disangka sehingga bisa membeli rumah yang masih dekat dengan TBM. TBM no 18 rumah yang baru no 26. Dekat loh. Sejak itu TBM AS Lebakwangi memiliki bangunan yang mandiri. Tidak seperti saat gabung dengan rumah pribadi. Saat itu kalau TBM buka, anak-anak bisa sampai membaca di dapur bareng Ibu Salwa,

Apa hubungan TBM dengan Guru? Guru sepantasnya menjadi buku sebagai sahabat yang bisa dicintai. Mencintai buku banyaklah cara, seperi peserta pelatihan yang saat ini sedang berjuang untuk melahirkan buku. Awalnya antologi selanjutnya buku solo. Kecintaan Mr. Bams kepada buku sudah sangat tak bisa dipisahkan. Rumah beliau pun penuh buku dimana-mana.



Mengelola TBM sejak 2011. Mendongeng sejak 2003. Dua aktivitas ini menguatkan Mr.Bams di sekolah. Guru tak hanya mengajar. Guru bisa lakukan banyak hal. Kegiatan literasi sangat banyak sekali di sekolah. Mr. Bams aktif sejak adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sejak jaman Pak Anis. Bahkan dimulai jadi relawan di sekolah, pernah menjadi Koordinator Literasi (2019-2020 dan 2020-2021). Berhasil membuat SMP Taruna Bakti mendapatkan Anugerah Sekolah Literasi Ketegori Utama se Kota Bandung. Penghargaan secara pribadi pun didapat dari Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai Penggiat Literasi.

Program yang menarik buat Mr. Bams adalah gelar buku ke sekolah-sekolah yang dekat dengan TBM AS Lebakwangi. Dengan menggunakan motor membawa buku sekitar 100-200 bersama isteri, menjadi sebuah romantis berbau literasi. Saat di sekolah, kami gelar buku. Anak-anak mendapatkan dongeng, juga bisa membaca buku bersama-sama.


Demikian sharing ilmu yang merupakan pengalaman pribadi Mr. Bams dan keluarganya. 
Berikut Dokumentasi 10 Tahun TBM AS Lebakwangi, yang bisa dilihat pada
https://penamrbams.id/pengumuman-lomba-10-tahun-tbm-as-lebakwangi/.

Dari hasil sesi tanya jawab dengan peserta, dapat disarikan dalam beberapa poin berikut.
  1. Untuk mempertahankan ritme  semangat dan motivasi hingga menorehkan prestasi yang bukan biasa saja tapi memiliki prestise, lakukan setiap aktivitas dengan riang gembira. Tebar energi positif di mana pun berada. Jadilah manusia yang mau terus bergerak untuk melakukan kebaikan-kebaikan.
  2. Strategi komunikasi dengan sekitar, agar menjadi cinta literasi adalah melalui komunikasi dengan anak-anak  melalui dongeng. Apa yang disenangi anak-anak kita lakukan.  Anak-anak senang menggambar, bukalah kelas menggambar. Anak-anak senang mewarnai, bukalah kelas mewarnai, Semua dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Atau buatlah program yang membuat anak-senang dan tertantang. Seperti Celengan Literasi
  3. Langkah awal yang harus dilakukan untuk membuka taman bacaan sederhana di sekolah adalah dengan memanfaatkan yang ada. Mulai dari SDM , tempat dan fasilitas lainnya bukanlah sebuah penghalang untuk sebuah gerakan. Gerakan Literasi bisa dimulai walau hanya kumpul bersama melakukan baca buku bersama. Melakukan diawal itu akan menjadi magnet. Lakukan sehingga banyak yang melihat. Lakukan dengan penuh semangat, walau pasti ada rintangan dan hambatan. Ajak semua orang yang peduli agar anak-anak rajin membaca. 
  4. Cara yang bisa dilakukan, untuk memaksimalkan fungsi perpustakaan sekolah, agar menjadi taman bacaan yang menyenangkan, adalah bila dikelola dengan baik. Pengelola membuat berbagai kegiatan agar murid merasa mendapatkan suasana berbeda. Buatlah acara-acara yang menarik untuk anak-anak. Jadikanlah anak-anak yang punya kesungguhan kepada dunia baca sebagai relawan di perpustakaan, jadikanlah mereka Relawan Perpustakaan dengan diberikan pelatihan sederhana dan tugas yang mudah. Jadikanlah mereka partner untuk diskusi dalam memajukan perpustakaan yang dikelola bersama.
  5. Prosedur awal membuka TBM di rumah:
    • Bicarakan rencana ini bersama seisi rumah, kenapa? supaya niat baik didukung sepenuhnya oleh orang-orang terdekat.
    • Siapkan buku dari buku yang ada saja
    • Siapkan empat, walau itu hanya diteras
    • Tentukan kapan jam layanan
    • Ngobrollah dengan tetangga terdekat, maklum nanti banyak anak-anak kadang membuat suasana ramai.
    • Memintalah ijin tertulis kepada RT dan RW juga ditanda tangani oleh tetangga terdekat, kiri, kanan, depan dan belakang. 
    • Untuk awal cukup sampai RT, selanjutnya bisa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat, biasanya melalui Pengawas Pendidikan Luar Sekolah.
Tak terasa sudah berakhir pulalah pelatihan pamungkas malam ini. Ibu Rosminiyati selaku moderator telah menyilakan Mr. Bams untuk memberikan closing statement. 
Dengan berperan sebagai Mario Teduh, Mr. Bams pun mengajak seluruh peserta untuk selalu belajar, berkarya, berbagi, dan berbakti.

Tuntas sudah seluruh pertemuan pada Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24. Tak terhingga rasa terima kasih disampaikan pada seluruh narasumber hebat dan moderator keren yang telah membersamai. Semoga ilmu yang dibagikan dan kami terima, menjadi ladang pahala bagi kita semua. 
Dan buat Om Jay, salam takdim, semoga inisiasi yang telah dilakukan, menjadi bekal bagi seluruh guru nusantara dalam meningkatkan mutu pendidikan di negeri tercinta.

Salam Literasi.





Share on Google Plus

About Afiatur Rizkiyah

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

3 komentar :

  1. Wah super lengkap bunda. Hebat bunda semangatnya luar biasa hingga di akhir pertemuan.

    BalasHapus
  2. Lengkap bisa saya baca ulang ini untuk lengkapi catatan saya hehe 👍

    BalasHapus