Oleh: Afiatur Rizkiyah
Resume ke-28
Gelombang: 24
Tanggal: 21 Maret 2022
Tema: Teknik Promosi Buku
Narasumber: Akbar Zainudin
Moderator: Widya Setianingsih
Sang moderator cantik asal Kota Malang yang sejuk dan indah, kembali hadir membersamai narasumber hebat, dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24 malam ini. Bapak Akbar Zainudin, motivator Man Jadda Wajada akan hadir dengan materi yang pastinya sangat bermanfaat bagi para penulis buku. Mengusung tajuk tentang Teknik Promosi Buku.
Sebelum masuk pada materi yang akan disampaikan oleh narasumber, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu siapa sosok Akbar Zainudin.
Sedangkan untuk mengenal salah satu karya besar beliau bisa dibaca di sini.
Bisa pula menyimak 7 Cara Promosi Buku Biar Jadi Best Seller pada tautan ini.
Berdasarkan dua tautan yang telah dibaca dan disimak tersebut, dapat kita rangkum bagaimana STRATEGI PEMASARAN BUKU yang perlu dilakukan oleh seorang penulis.
Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu:
- Product (Strategi Produk),
- Price (Strategi Harga),
- Place of Distribution (Distribusi), dan
- Promotion (Promosi).
Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua.
Yuk, kita bahas satu persatu!
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
STRATEGI HARGA.
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).
STRATEGI DISTRIBUSI
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).
STRATEGI DISTRIBUSI
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:
- Melalui MLM (Multilevel Marketing)
- Melalui Penjualan Langsung
- Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee,
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
Untuk memasarkan buku, kita harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menulis, sehingga kita bisa meningkatkan percaya diri. Hal penting lainnya adalah kita harus memiliki networking (jaringan) yang baik, dengan orang-orang di sekitar kita. Agar kita mudah dalam menawarkan buku yang kita tulis.
- Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
- Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
- Melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
- Membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. Sesekali seminar melalui Zoom.
- Membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
- Jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
- Memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Sebagai seorang penulis, akan semakin baik jika memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku, di antaranya:
- Keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
- Kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
- Pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Karya Narasumber
Salah satu karya narasumber yang berjudul UKTUB diambil dari istilah bahasa Arab, yang berarti "Tulislah". Buku ini berisi rangkuman bagaimana menulis buku. Pada kesempatan malam ini, narasumber memberikan penawaran harga menarik dan proses pendampingan dalam menulis artikel bagi peserta yang berkenan membeli buku berjudul UKTUB ini. Kesempatan yang hanya berlaku pada pemesanan malam ini.
Menjawab pertanyaan peserta tentang bagaimana cara agar karya yang dihasilkan bisa booming dan diterima pasaran, Bapak Akbar memberikan 3 langkah yang perlu dilakukan yaitu:
- Tentukan target siapa pembaca tulisan kita. Anak-anak, remaja, atau dewasa.
- Tulislah hal-hal yang sesuai kebutuhan pembaca.
- Tulislah dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan target pembaca.
Sebagai catatan penutup, Bapak Akbar menyampaikan bahwa beliau telah melakukan 7 strategi pemasaran buku sebagaimana telah dipaparkan di atas. Jadi, bukan hanya teori, tetapi semuanya sudah dilakukan.
Dalam memasarkan buku kita, bisa selalu update status di IG, FB, dan YouTube agar akan lebih banyak membuat orang tahu. Selanjutnya dilakukan transaksi di WA. Jadi, cara kita menjawab di WA juga sangat berpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan.
Yang juga penjualannya banyak adalah saat kita mengadakan acara, baik online maupun offline. Sehabis seminar biasanya orang tertarik dengan apa yang kita bicarakan, lalu membeli buku kita.
Demikianlah, kelas Belajar Menulis kali ini. Benar-benar sebuah ilmu yang sangat bermanfaat bagi para penulis yang nanti akan menghasilkan produk buku. Agar sebagai seorang penulis, kita bisa memasarkan buku yang kita tulis sendiri.
Selamat berkarya dan menikmati buah manis dari kerja keras yang kita lakukan.

0 komentar :
Posting Komentar