Oleh: Afiatur Rizkiyah
Resume ke-2
Gelombang: 24
Tanggal: 19 Januari 2022
Tema: Menjadikan Menulis sebagai
Passion
Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Moderator: Helwiyah
Setelah jeda sehari, Pelatihan Belajar
Menulis Gelombang 23 dan 24, kembali saya ikuti. Kali ini merupakan pertemuan
ke-2. Dengan moderator cantik bernama Ibu Helwiyah, kegiatan pelatihan digelar sejak
pukul 19.00 hingga 21.45 WIB.
Ibu Helwiyah atau lebih akrab dipanggil
sebagai Bu Ewi, menyapa para peserta dan membuka pelatihan. Bu Ewi memaparkan
rangkaian kegiatan pelatihan yang terdiri dari perkenalan, paparan materi,
tanya jawab, dan penutup. Selanjutnya Bu Ewi mengajak peserta menyimak materi
yang akan disampaikan oleh narasumber yaitu Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd ,
yang lebih dikenal dengan sebutan Bunda Kanjeng.
Sebagai seorang guru yang aktif sebagai
pengurus PGRI di Surakarta Jawa Tengah, Bunda Kanjeng juga seorang pegiat
literasi dengan karya sekitar 21 buku. Beliau juga menjadi motivator dan
seorang blogger.
Walaupun sedang dalam perjalanan, Bunda
Kanjeng tetap fokus membersamai peserta untuk membagikan materi. Bunda Kanjeng menghimbau
peserta agar singgah di blog beliau. Karena yang beliau tulis di blog merupakan
curahan hati dan sekadar berbagi bahwa dengan menulis kita mendapatkan banyak
manfaat.
Menurut Bunda Kanjeng, blog adalah rumah
tulisan sekaligus tempat memarkir tulisan dan setelah dipoles dan dilengkapi, tulisan-tulisan di blog dapat diubah
menjadi sebuah buku.
Beliau juga menyampaikan alasannya memilih tema “Writing is my passion.” Karena
suatu gairah itu tidak akan pernah padam dan bagaimana kita selalu bergairah
menulis dan menulis. Menurutnya, orang yang memiliki gairah biasanya kreatif,
penuh semangat dan selalu bahagia karena memiliki banyak harapan. Dan yang terpenting,
seorang penulis harus bangga dengan potensi diri yang dimiliki.
Bunda Kanjeng yang mendapat julukan
dari Omjay sebagai “Ulama (usia lanjut tetapi masih aktif)” tersebut, juga memotivasi
bahwa ketika kita hadir di dunia, kita adalah pemenang. Sudah diberi talenta
dan akal sehat. Kita tinggal mengasah dan melejitkan potensi tersebut. Hal ini
sudah beliau buktikan. Banyak orang yang merasa menjadi penulis pemula tidak
bisa menulis, merasa bukan siapa-siapa, tetapi saat diberi tantangan menjadi kurator
atau menulis naskah antologi ternyata
sukses.
Pada pertemuan malam ini, Bunda Kanjeng
membagikan materi dalam bentuk PPT tentang Writing is My Passion, yang terdiri
dari beberapa submateri meliputi mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan,
kendala dan hambatan yang biasanya dihadapi penulis pemula. Bunda Kanjeng juga
menyampaikan beberapa alasan mengapa harus menulis, dan bagaimana kita memulai atau
menyiapkan tulisan (Writing Preparation).
Menurut Bunda Kanjeng ada 5 hal yang
perlu dilakukan dalam Writing Preparation. Menggali dan menemukan gagasan/ide; menentukan
tujuan, genre, dan segmen pembaca; menentukan topik; membuat outline; dan mengumpulkan
bahan materi/buku.
Hal lain yang penting untuk dilakukan seorang penulis adalah harus sabar.
Artinya seorang penulis sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence)
dalam proses menulis. Sebagai penulis pemula, tulislah semampunya, jangan
berfikir harus sempurna dan jangan terlalu idealis.
Materi terakhir yang dipaparkan oleh Bunda Kanjeng adalah bagaimana
tahapan dalam menerbitkan sebuah buku. Ada tiga tahap yang dilakukan yaitu editing,
revising, dan publishing. Bunda Kanjeng juga menyajikan karya buku
yang telah diterbitkan beliau, sebagai goresan indah yang abadi.
Melalui materi yang dibagikan dalam bentuk PPT tersebut, peserta diberi
kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami. Peserta juga
disilakan untuk menyampaikan pertanyaan lain berkaitan dengan kepenulisan.
Ternyata peserta sangat antusias dengan kesempatan yang diberikan.
Banyak sekali pertanyaan yang ditujukan kepada Bunda Kanjeng. Termasuk saya. Dari
33 pertanyaan yang masuk, Bunda Kanjeng menjawab 23 pertanyaan secara langsung.
Sementara sisa pertanyaan akan dijawab secara japri. Bunda Kanjeng menjawab
seluruh pertanyaan dengan sangat baik dan memuaskan. Begitu pun dengan
pertanyaan yang saya ajukan. Jawaban Bunda Kanjeng sangat menginspirasi dan
memotivasi bagi para penulis pemula yang ingin menjadi penulis hebat.
Pertemuan malam ini diakhiri dengan closing statement oleh Bunda Kanjeng.
Menulis buku adalah pekerjaan mulia. Jadikan menulis sebagai passion. Jangan
pernah takut tulisan jelek atau tidak ada yang mau membaca.Tetaplah berada di
komunitas Literasi. Ikuti nubar nulis
bareng di buku Antologi sebagai jembatan menjadi penulis buku solo.
Kegiatan pelatihan ditutup oleh moderator. Semoga apa yang telah kami
terima, menjadi motivasi agar kami bisa menjadi penulis hebat.
Semangat Bu ,pasti bisaπ
BalasHapusTerima kasih, Aamiin
HapusMantap.. Bunda
HapusRunut dan rapih π mampir ke blog saya bunda . Arofiah Afifi ( Ovi Bloger Ciomas ) mohon pencerahannya π
BalasHapusSiap
Hapushttps://arofiahafifi.blogspot.com/2022/01/menulis-sebagai-passion.html
BalasHapusEnak dibaca bahasanya mengalir. Keren dech
BalasHapusKeren.. Bertutur dengan manisππ
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTulisan bagus lahir dari proses yang bagus pula. Saya yakin penulisnya dengan telaten menyimak pemaparan materi hingga bisa menghasilkan tulisan sekeren itu. Selamat, Bu. Mohon bimbingan dan masukannya.
BalasHapusTulisan yang hebat sangat bagus dan enak di baca
BalasHapusHmmm cakeep ππ
BalasHapusBacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Pahami kata-kata tsb, kamu akan jadi Penulis Hebat.
BalasHapusSalam Literasi
Kereen
BalasHapusNah...saya justru lima dengan "ulama" padahal itu point menarik. Keren Bun, asyik bahasanya.
BalasHapusMantab rapi mudah dipahami
BalasHapusEnak dibacanyaπππ
BalasHapusTerima kasih atas masukan teman-teman guru calon penulis hebat semua
BalasHapusBegitu pun dengan pertanyaan yang saya ajukan. Jawaban Bunda Kanjeng sangat menginspirasi dan memotivasi bagi para penulis pemula yang ingin menjadi penulis hebat. Apa tuh pertanyaan dan jawabannya, he he he.
BalasHapus